HOHOHOHOI
berhubung ga ada cerita yang cukup seru akhir2 ini gw pengen cerita masa2 kelam gw waktu masih menjejakkan kaki gw di tanah laknat (lebay) SMP Internat Alkausar yang penuh dengan orang2 yang memiliki wajah2 masa depan suram (maaf, hanya BERCANDA). tempat dimana segala keburukan yang ga habis2nya meninpa gw udah kaya kutukan terjadi disana, mulai dari jatoh dari bis (beneran lho), jatoh lagi climbing (ini juga beneran), dan kutukan2 lain yang ga bisa gw sebutin saking banyaknya, salah satunya adalah kutukan balas dendam jempol kaki gw yang gw angkat sebagai tema kali ini. Dan ini lah ceritanya...
cerita dimulai pada sabtu pagi yang cerah.. seorang pun, termasuk gw sendiri, bahwa hari yang cerah ini adalah hari eksekusi (baca:terjadinya kutukan) jempol gw.
eeeeeeeeeniwei, lanjut ke cerita kita,
berhubung hari sa, pada pagi hari, kami para anak2 yang terkurung di penjara alkausar(berlebihan) bermain bola di lapangan kecil di dekat mesjid... dan seperti biasa, gw main dengan sadisnya(brutal, asal nendang ga mau tau itu bola apa kaki orang, wkwkwkwkw). permainan masih berlangsung dengan aman dan terkendali(kecuali kaki gw yang glayatan siap membunuh kaki orang {imajinasi}) bola masih berguling-guling dilapangan dari kaki ke kaki, hingga pada saat yang gw tunggu2, bola bergulir ke kaki gw! Horeeee!! artinya bola siap di eksekusi oleh kaki gw, begini cuplikan perbincangan antara kaki gw(psikopat eksekutor tak berhati) dan bola(korban tak bersalah):
Bola: kyaaaaaaaaaaa ( ketakutan melihat kaki gw yang lg berayun)
Kaki gw : BUAHAHAHAHAHAHA (tertawa punuh kekejian dan kekejaman seorang psikopat)
Bola : Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!!!!!
Kaki gw : MUAMPUS LO!!
(kaki terayun dengan kencang)
BLETAK!!!
Gue : ANJ***********************************NG!!!!!!!!!
Kaki gw dengan suksesnya nendang tanah, dan dengan suksesnya jempol kaki kanan gw bengkak gede, dan dengan suksesnya juga, semua temen ngetawain gw zet, sial
abis itu gw ga bisa jalan normal selama 1 minggu dan temen2 gw main bola dengan tenangnya karena ga ada gw tukan eksekusi kaki orang.
